Belum diketahui siapa yang membuat bagan donatur makar tersebut dan kapan diupload ke media sosial (medsos). Bahkan, orang pertama yang menyebarkan bagan donatur makar itu juga belum diketahui.
baca juga:
woooww masih ingat eggak..!!! Seorang Nenek 63 Tahun Ini Mengaku Rela Tahajud Tiap Malam demi Ahok Menang Pilgub 2017,semoga saja amiiinnnnn
Pesan JK ke Ahok: yang sangat menggemparkan Pemimpin Jangan Terlalu Sering Minta Maaf karena wiibawa dan martabat bakal di injak-injak lalu haru harus bagaimna>>>???Bagan donatur makar itu mengesankan bahwa Tommy Soeharto sebagai penyandang utama dana makar. Dana dari Tommy Soeharto dialirkan ke sejumlah tokoh, seperti Habib Rizieq, Bahtiar Nasir, Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, hingga Sri Bintang Pamungkas.
Dana tersebut ditransfer melalui Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (SSC), Firza Husein. Firza sendiri telah ditangkap pada 4 Desember 2016 di Hotel San Pasific Jakarta, pukul 04.30 WIB. Penangkapan Firza hampir bersamaan dengan penangkapan 10 tokoh dan aktivis yang juga disangka makar.
Benarkah Tommy Soeharto merupakan penyandang dana makar dan mentransfer sejumlah dana ke tokoh yang diduga makar? Hingga kini teka-teki itu belum terjawab.
Namun Polda Metro Jaya telah menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana makar.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan menerangkan, dia memang telah melihat gambar skema pendana makar yang beredar di media sosial.
Dari gambar itu diketahui orang yang menjadi sumber dana adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Namun, Iriawan tak mau berspekulasi sebelum menemukan bukti kuat.
“Ya jangan dulu lah, kalau belum jelas ya jangan dispkeluasi macam-macam,” ucap Iriawan di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (9/12).
Saat disinggung apakah kemungkinan benar Tommy Soeharto terlibat dalam aksi makar itu, Iriawan berharap tidak ada yang saling menuduh di perkara ini.
“Bukan, belum lah belum. Itu kata siapa? Gak boleh lah nuduh orang. Perlu bukti dong. Jangan nuduh,” tegas Iriawan.
Namun menurut Iriawan, tak menutup kemungkinan informasi yang beredar di medsos itu benar. Karena itu, pihaknya akan melakukan penelusuran untuk membuktikan apakah info itu benar atau hoax.
“Nanti kalau sudah ada baru kita buka. Kalau gambar orang bisa buka, semua juga bisa. Jangan percaya media sosial ya. Menyesatkan lah. Kalau orang enggak terlibat lalu dituduh, kan gak enak,” terang mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya pun tak menampik adanya informasi soal dugaan putra bungsu mendiang Presiden Soeharto itu menjadi bandar bagi tersangka makar. "Nanti kita dalami lagi (aliran dana dari Tommy Soeharto, red),” ujar Argo di Polda Metro Jaya.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menegaskan, penyidik bakal menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Tujuannya untuk menelusuri aliran dan untuk membiayaai perencanaan makar, termasuk donaturnya.
“Pasti kita ajak (PPATK). Sedang kita kumpulkan (bukti), sedang kita dalami. Karena kan banyak toh. Dia enggak ngasih langsung gitu tidak. Kecil, kecil, kecil,” terang dia.
Seperti diketahui, Polri telah menetapkan sejumlah tokoh sebagai tersangka upaya makar. Antara lain Kivlan Zein, Adityawarman Thaha, Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Firza Huzein dan Sri Bintang Pamungkas.
Sumber:http://www.infoteratas.com/.Demikian dan terima kasih.