".Kami tidak memilih pemimpin agama, tapi kami memilih pemimpin Ibukota yg jujur, tegas, anti korupsi, bela rakyat & pelayan rakyat yg tulus ikhlas. Kami tidak memilih pemimpin yg munafik, pembual, penghasut & penjilat. Visi misi Ahok - Djarot, real, tidak janji.2x muluk, komitmen, tidak membodohi rakyat demi kepentingannya sendiri agar di pilih. INGAT ! tgl.15 februari 2017, coblos no.2, Basuki - Djarot, yg ada kotak.2xnya". - Ahok peduli umat Islam setuju pisss...!!!

Relawan Nusantara (RelaNU) yang berada di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melihat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memiliki kepedulian yang besar terhadap umat Islam.

“Kepedulian yang besar terhadap umat Islam dan prestasi yang nyata misalnya dengan membangun Masjid Fatahillah di Balai Kota dan Masjid Raya Jakarta di Daan Mogot, Jakarta Barat,” kata Koordinator RelaNU, Taufiq Damas yang dilansir Selasa (25/10/2016).

baca juga:
WOOO ...!!! GEMPAR..!!! Tak Takut Di Pecat TNI Dan Polri Pastikan Akan Sweeping PKI Meski Presiden Jokowi Melarang..
Adapun pembangunan Masjid Agung Jakarta senilai Rp170 miliar itu digagas Ahok karena Jakarta belum memiliki masjid raya provinsi, sedangkan Masjid Istiqlal adalah masjid negara.

Taufiq mengatakan selain membangun sejumlah masjid, Ahok yang turut menghadiri peringatan Hari Santri Nasional dengan menenakan peci dan baju koko serta berkalung sarung tersebut, juga mengumrohkan penjaga masjid (marbot) dan penjaga makam setiap tahunnya.

Ahok juga dinilai telah membuat prestasi yang nyata dengan menutup tempat-tempat maksiat seperti Kalijodo, Diskotik Stadium dan Mille’s. Selain itu, dalam rangka Hari Santri Nasional, Ahok juga memberikan beasiswa kepada 33 santri madrasah dan pondok pesantren di Jakarta.

Taufiq mengatakan, RelaNU mengajak warga Jakarta, khususnya Nahdliyin untuk tetap berpegang pada konteks kebangsaan dan ke-Indonesiaan agar Pilgub Jakarta tetap damai dan bermartabat dengan tidak mempolitisasi isu SARA serta kembali pada nilai-nilai ajaran Islam yang universal dan pada Pancasila.

Jika dihadapkan pada perdebatan syarat-syarat pemilihan pemimpin, warga Jakarta, khususnya Nadliyin diharapkan kembali pada UUD 1945 Pasal 28 D Ayat 3 yang berbunyi, “Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan”.

“Maka jangan politisasi isu SARA dalam Pilkada Jakarta karena setia pada konstitusi UUD ’45, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah bentuk komitmen NU terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Taufiq.

Berikut ini data yang telah dilakukan Ahok untuk kemajuan umat Islam di DKI Jakarta:

1. Dari era gubernur Suwirjo tahun 1945 s/d 1951 hingga 15 Gubernur selanjutnya, hanya Ahok yang mau dan berhasil membangun Masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah dengan dana sebesar Rp. 18.8 M.

2. Dari 16 Gubernur Jakarta sejak tahun 1945 hanya Ahok yang membangun Masjid Agung Jakarta dengan anggaran Rp. 170 M di lahan 17,8 Hektar dan total bangunan seluas 2 Hektare di Daan Mogot, Jakarta Barat. yang akan selesai akhir 2016. Ini adalah Masjid Provinsi Pertama yang di miliki oleh DKI Jakarta.

3. Selain dua Masjid itu, Ahok juga Membangun belasan masjid di rusun-rusun yang dibangun, seperti Masjid al-Hijrah untuk Rusun Marunda, Jakarta Utara dan Masjid Al-Muhajirin di Rusun Pesakih, Jakarta Barat.

4. Ahok juga Membangun belasan Mushola untuk setiap RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak).

5. Ahok Memajukan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara sebagai Etalase Keilmuan Keislaman dan Wisata Religi.

6. Ahok juga secara intensif memberikan bantuan ke Masjid-Masjid, Musholla-Musholla dan Majelis-Majelis Taklim.

7. Berdasarkan SK GUB Nomor 2589 Tahun 2015 ada 118 musholla, mesjid dan Majelis Taklim yg mendapat bantuan, dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 75 juta rupiah.

8. Berdasarkan SK GUB Nomor 308 Tahun 2016 ada 125 musholla, masjid dan majelis taklim yang mendapat bantuan dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 100 juta rupiah.

9. Ahok membeli tanah-tanah warga di sekitar Masjid untuk dijadikan ruang terbuka hijau dan membuat taman yang nyaman.

10. Mulai tahun 2016, KJP (Kartu Jakarta Pintar) diberikan ke pelajar-pelajar sekolah-sekolah Islam: Madrasah (dari Ibtida'iyah sampai Aliyah). Total anggaran KJP 2016: Rp2.5 Triliun.

11. Mulai tahun 2016, Ahok memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada penerima KJP yang kuliah di Perguruan Tinggi, dengan tiap tahunnya memperoleh 18 juta.

12. Ahokmengumrohkan Penjaga Masjid/Musola (Marbot) dan Makam (kuncen). Berdasarkan data, Ahok sudah mengumrohkan 30 orang Marbot dan Kuncen Tahun 2014. Pada tahun 2015 Ahokmengumrohkan 40 orang Marbot dan di tahun ini, Ahok siap mengumrohkan 50 orang Marbot. Dan pada tahun 2017 akan mengumrohkan 100 orang Marbot.

13. DKI Juara Umum Seleksi TilawatilQur'an (STQ) tahun 2015, dan diberi bonus. Juara 1: Rp 40 juta, juara 2: Rp 30 juta, juara harapan 1: Rp 12,5 juta, dan juara harapan 2: Rp 10 juta.

14. DKI  Juara ke-2 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2016 di NTB dan pemenangnya diberi bonus gaji bulanan selama 2 tahun untuk mengajari ngaji.

15. Ahok memajukan jam pulang PNS selama bulan Ramadhan 2016, pkl 14.00 agar bisa buka puasa bersama keluarga.

16. Ahok juga sangat perhatian menjelang Lebaran Hari Raya harga-harga sembako naik, ada diskon untuk pemegang KJP, misal: daging dari harga Rp.120.000/kg di pasaran jadi Rp.39.000/kg dengan KJP.

17. Rutin memberikan infaq, shadaqah dan zakat. Tahun 2016, zakat Ahok Rp. 55 juta.  Peduli pada Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah (Bazis) DKI yang setiap tahun menyalurkan zakat, tahun 2016: Rp. 6 Miliar zakat disalurkan ke mustahiqq (orang yang berhak menerima zakat).

18. Selalu berqurban setiap tahun dari dana pribadi, tahun 2016 memotong 55 ekor sapi untuk warga Rusun dan dikirimkan ke masjid, musola dan majelis taklim.

19. Ahok mengapresiasi guru ngaji dengan memberikan gaji di masjid-masjid dengan UMR DKI: Rp. 3.1 juta.

20. Ahok mempersiapkan beasiswa untuk ribuan Santri asal DKI Jakarta yang menuntut ilmu di berbagai Pesantren di luar Jakarta.

21. Ahok berhasil menutup tempat - tempat prostitusi, perdagangan manusia, transaksi narkoba, dan pusat2 maksiat, seperti Kalijodo, Diskotik Milles dan Stadium.
Sumber:http://koranmetro.com/
Demikian semoga bermanfaat,terima kasih.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »