Berita Terbaru Hari Ini.... Hasil Resmi Survei : Ahok Paling Kompeten Pimpin Jakarta. Namun Ada Keanehan Dari Pemilih Di DKI Jakarta, Padahal 65 Persen Warga Jakarta Puas Dengan Kinerja Ahok.



Media Survei Nasional (Median) merilis elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta jelang putaran kedua. Hasilnya, Anies-Sandi unggul dengan 46,3 persen dan pasangan calon Basuki ( Ahok)- Djarot sebesar 39,7 persen.

Meski kalah elektabilitas, survei Median menyebutkan, Ahok-Djarot dianggap paling kompeten pimpin Jakarta. Sayang, warga Jakarta tak lagi mau memilih mereka di Pilgub DKI.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, bila responden ditanya secara langsung, pasangan Ahok-Djarot masih jauh lebih unggul dibandingkan dengan Anies-Sandi soal kompetensi.

"Ada keanehan dari pemilih di DKI Jakarta ini, kalau kita tanya secara langsung dengan pertanyaan di antara dua kandidat ini 'menurut Anda mana sih yang paling kompeten?' angkanya hampir 53,6 persen itu memilih Ahok-Djarot dan Anies-Sandi Hanya 32,5 persen," kata Rico yang ditemui di Restoran Bumbu Desa, Cikini (6/3), Jakarta.

Di sisi lain, dari hasil surveinya yang dilakukan dari tanggal 21-27 Februari 2017 ini juga, hampir 56,30 persen warga Jakarta puas dengan kinerja Ahok.

"Ini relatif tinggi di atas 50 persen. Namun kalau kita jumlah responden yang puas dengan yang sangat puas itu mencapai 65 persen," ujarnya.

Ahok-Djarot memang dianggap lebih kompeten dibandingkan Anies-Sandi, namun dalam surveinya Rico mengatakan, Ahok tidak dipilih oleh warga Jakarta.

"Ahok dianggap lebih kompeten, dan itu diakui oleh pemilih Jakarta. Tetapi tidak dipilih. Sementara pasti Anies-Sandi yang dipilih," tuturnya.

Menurutnya, hal itu disebabkan oleh faktor pemilih non rasional yaitu pemilih yang memilih pasangan calon bukan berdasarkan kinerja tetapi ada faktor lainnya seperti emosional. Serta banyak nada negatif tentang Ahok yang beredar di masyarakat.

"Kalau menurut kami dari data-data yang kita lihat ini menunjukan bahwa adanya faktor pilihan yang lain kecuali faktor pilihan secara rasional (kinerja) artinya ada faktor non rasional, ada faktor emosi yang ikut mempengaruhi orang untuk memilih," ungkapnya.

Berdasarkan hasil survei, banyak warga Jakarta yang tidak menyukai Ahok karena tidak bisa menjaga kata-kata sebesar 28,0 persen, karena Ahok penista agama sebesar 10,7 persen, Ahok pribadi yang Arogan 9,3 persen, dan Ahok orang non muslim sebesar 5,7 persen.

Rico menyarankan, jika Ahok ingin dipilih oleh warga Jakarta dia harus mengubah nada negatif tentang dirinya yang beredar di masyarakat.

"Tone negatif pada Ahok masih tinggi. Menurut kami harus Ahok harus merubah tone negatif itu. Jadi, mungkin situasi ini bisa berubah," tutupnya.

Median melakukan survei ini dengan melibatkan 800 responden. Survei dilakukan sejak 21 Februari sampai 27 Februari 2017, dengan menggunakan metode multistage random sampling dan proporsional atas populasi kotamadya dan gender. Margin of error survei sebesar 3,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. [rnd]

Sumber : merdeka

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »