HEBOH: BERITA TERBARU SAAT INI GEGER ..KAPOLRI: Kita Perlu Duduk Bersama Untuk Bubarkan FPI...

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjawab pertanyaan salah satu peserta kongres XVII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang mempertanyakan alasan Polri belum juga membubarkan ormas yang dianggap mengancam keutuhan NKRI semisal Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"FPI ini adalah ormas. Pembubaran bisa saja dilakukan jika bertentangan dengan Pancasila, kemudian aktif melakukan pelanggaran hukum," kata Tito di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (25/11).

Hasil gambar untuk foto terbaru kapolri
baca juga:
GUS MUS....!!!! Atheis dimusuhi karena tidak berTuhan, BerTuhan dimusuhi karena Tuhannya beda, Tuhannya sama dimusuhi karena nabinya beda, Nabinya sama dimusuhi karena alirannya beda, Alirannya sama dimusuhi karena pendapatnya beda, Pendapatnya sama dimusuhi karena partainya beda, Partainya sama dimusuhi karena pendapatannya beda, Apa kamu mau hidup sendirian di muka bumi untuk memuaskan nafsu keserakahan? Tamparan bagi orang-orang yang menzalimi pak ahok,kalau ggk seneng ngapain dipilih,Setujukah kata kata bijak yang dikatakan gus mus...!!!!
BERITA SIANG INI GEGERKAN PUBLIK PKL 12.30 WIB TADI KPK PERIKSA ANIES BASWEDAN KARENA TERSANDUNG TERIMA FEE PROYEK VSAT 5 MELIAR .
Tito juga menjelaskan alasannya kenapa hingga saat ini pembubaran FPI (Front Pembela Islam) belum bisa dilakukan. Hal itu karena pembubaran sebuah ormas tidaklah mudah, perlu adanya legitimasi hukum atau legitimasi publik, setelah itu pembubaran baru bisa dilakukan.

"Jadi legitimasi untuk melakukan tindakan itu perlu dua langkah. Legitimasi hukum dan publik. Legitimasi Hukum ini artinya kita memperkuat fakta fakta, bukti bukti bahwa secara sistematis organisasi ini melakukan pelanggaran sehingga layak dibubarkan. Perlu adanya legitimasi publik, karena kadang sudah jelas ada pelanggaran hukum tapi publik tidak menghendaki," ujarnya.

Sedangkan untuk HTI sendiri belum bisa dilakukan karena memang ormas tersebut lebih pintar dalam melihat hukum di Indonesia. Mereka lebih memilih siasat yang tidak sampai menimbulkan kerusuhan, namun bisa membuat ideologi ini semakin melebar.

"Persoalannya adalah sampai hari ini belum ada kerusuhan karena HTI, dia pintar melihat UU itu. Maka dia tidak membuat kerusuhan. Caranya dengan cara-cara soft, berusaha menarik hati masyarakat. Akibatnya ideologi ini menjadi makin melebar-makin melebar," ucap Tito.

Terakhir, Tito menegaskan, perlu adanya sikap tegas bagi pemerintah untuk mengambil keputusan atas pembubaran ormas-ormas radikal seperti ini. Dia meminta agar semuanya bisa duduk bersama dan menentukan sikap untuk pembubaran ormas tersebut.

"Kita memang perlu duduk bersama dengan Kemenkumham, Kemendagri, Panglima TNI dan BIN untuk menentukan sikap, apakah sudah cukup untuk melakukan pembubaran terhadap ormas ini," kata Tito.

SUMBER:pausso.blogspot.com/
Demikian semoga bermanfaat,terima kasih.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »