Berita Terbaru..!! Sandiaga Uno Terancam 6 Tahun Penjara. Usai Menjalani Pemeriksaan Resmi Hari Ini, Jumat 10 Maret 2017 Pukul 09.00 WIB Sandiaga Uno Resmi Dinyatakan..



Jumat 10 Maret 2017, Sandiaga Uno, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta akan diperiksa oleh Kepolisian Sektor Tanah Abang tepatnya pada jam 9.00 WIB. Pemeriksaan Sandi di tengah-tengah kampanye Pilkada DKI putaran kedua sangat menghebohkan. Ini seperti kasus Sylviana Murni, Cawagub Paslon 1 yang tiba-tiba dipanggil oleh Bareskrim untuk diminta keterangan terkait satu kasus.

Setelah kubu Anies-Sandi merayakan euforia atas hasil dua lembaga survei yang menempatkan nama mereka pada urutan teratas tingkat elektabilitas, dimana Petahana berada di bawahnya, pemanggilan Sandi seperti gledek yang membuat semua orang terdiam. Kurva kemenangan mereka terus menanjak, tiba-tiba alur kurva tersebut terjun menurun.

Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kekalahan Agus-Sylvi adalah terlibatnya Sylvi dalam skandal korupsi pembangunan masjid walikota Jakarta Pusat. Kepercayaan publik pada Paslon satu langsung tergerus. Dan kubu Agus-Sylvi terlihat panik dengan cuitan-cuitannya SBY yang dinilai terlalu “lebay” juga pernyataan AHY sendiri yang menganggap kasus Sylvi penuh dengan muatan politik.

Kasus korupsi pembangunan masjid dan dana bansos pramuka terjadi sudah cukup lama. Ternyata, baru dibongkar saat Sylvi sedang berada dalam sebuah kontestasi Pilkada. Tentu hal ini sangat mengejutkan. Ini seperti luka lama yang terasa kembali. Bahkan perihnya jauh lebih parah dari sebelum-sebelumnya.

Kita kembali lagi kepada Sandiaga Uno.

Kapolsek Metro Tanah Abang, AKB Suwarno, tidak menjelaskan secara detail perihal kasus yang tengah ditanganinya ini. Ia hanya mengatakan singkat, “Ya adalah, tentang cewek-cewek.”

Berdasarkan surat panggilan yang diterbitkan oleh Polsek Metro Tanah Abang, Sandiaga akan menjadi saksi dugaan fitnah dan pencemaran nama baik yang terjadi pada Kamis, 31 Oktober 2013, sekitar 06.30 WIB, dan Jumat, 27 Agustus 2013, sekitar 17.00 WIB di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Namun tidak dijelaskan peristiwa fitnah yang dimaksud.

Ada 2 waktu yang cukup berjauhan untuk sebuah kasus yang sama. Tidak diketahui apakah Sandi akan menjadi terlapor atau hanya sebagai saksi pelapor.

Dalam surat panggilan tersebut, disebutkan nama pelapor adalah: DINI INDRAWATI SEPTIANI

Nama Dini Indra belum lama ini ramai dibicarakan. Dini Indra disebut sebagai “selingkuhan”-nya Sandiaga Uno. Kabar burung ini memang santer dengan tingkat kebenaran yang masih remang-remang. Masih sulit dilacak kebenarannya.

Tapi. Yang jadi masalah adalah. Saat beredar luas perbincangan bahkan gosip ala ibu-ibu arisan, tentang sekilas kisah perselingkuhan Sandi dengan Dini Indra. Sandiaga Uno malah tidak pernah merespon isu tersebut. Sandi terlihat diam dan merasa tidak terjadi apa-apa di luar sana.

Padahal. Saat program rumah murah dengan DP Rp 0 –nya dikritik habis-habisan oleh netizen, Sandi merespon kritikan tersebut. Dalam Pilkada, sekecil apapun keberatan lawan, atau sekecil apapun blunder lawan, pasti akan dimanfaatkan sebagai alasan untuk bertahan atau menyerang.

Saya sendiri tidak berani menyimpulkan kabar burung seputar Dini Indra dan Sandi ini benar. Tapi, diam atas banyaknya perbincangan orang pun tak baik. Itulah perlunya klarifikasi dari pihak Sandi Uno. Klarifikasi ini penting agar publik tidak terus menduga-duga kebenaran dari kabar burung tersebut. Publik jadi yakin bahwa kabar tersebut dusta, jika Sandi memberikan klarifikasi.

Tapi. Klafikasi tersebut tak kunjung datang. Malah, ada “semacam bukti” baru yang membuat publik makin mereka-reka kasus perselingkuhan Sandi.

Dengan dipanggilnya Sandi, entah sebagai saksi pelapor atau yang terlapor, untuk diperiksa dan memberi kesaksian, dimana Kapolseknya mengatakan “tentang cewek-cewek”, maka jangan salahkan publik berpikiran liar mengait-ngaitkannya dengan kasus perselingkuhan di atas.

Apalagi. Pelapor atas nama Dini Indrawati Septiani. Tentu, ini makin membuat publik kalap hendak menggoreng isu tersebut. Mana sedang Pilkada lagi.

Saya sampaikan kepada Bang Sandi juga para pendukungnya, posisi saya disini tidak sedang menuding atau malah memfitnah. Tapi, posisi saya adalah meminta klarifikasi atas segala kabar burung yang sudah menyebar di tengah-tengah masyarakat.

Klarifkasi dari Bang Sandi akan memberikan kejelasan nasib kabar burung tersebut. Apakah itu hanya fitnah murahan atau memang sebuah kebenaran.

Kami tunggu klarifikasinya.



Sumber : seword

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »