Riziek Ajak Angkat Senjata, Bagaimana Kabar Firza Husein

Riziek Ajak Angkat Senjata, Bagaimana Kabar Firza Husein
foto detik.com



Saya mau nulis yang ringan-ringan saja. Supaya tidak salah paham, itu judul bukan berarti menghubungkan Riziek dan Firza Husein. Riziek ya Riziek, Firza ya Firza. Kalau saya jadikan judul berdampingan karena dua topik ringan itu yang jadi bahasan. Jadi, jangan salah paham, tulisan ini yang ringan-ringan saja.

Pada acara Haul Pak Harto di Masjid At Tin, Sabtu malam (11/3/2017) kemarin, yang sekaligus memperingati Supersemar yang diisi dengan dzikir dan doa, Riziek Shihab pimpinan FPI itu tampil sebagai penceramah. Dia mengajak masyarakat mengangkat senjata bila ada kemunculan PKI. 

Sebuah topik yang menarik dan relevan dengan kasus mata uang rupiah baru yang membuatnya berurusan dengan polisi karena menuduh ada simbol palu dan arit di mata uang itu.

Hadirnya Riziek di forum itu menarik. Ini untuk kesekian kalinya Riziek tampil bersama keluarga Cendana. Sebelumnya, fotonya saat acara makan bersama Tommy Soeharto juga muncul di medsos. Kehadiran Riziek di acara itu mengukuhkan hubungannya dengan Tommy dan keluarga Cendana cukup baik. Kalau tidak, tentu dia tidak bisa tampil sebagai penceramah.

Tempo.co lantas membuat berita tentang ceramah itu dengan judul "Di Haul Soeharto dan Supersemar, Rizieq FPI Serukan Angkat Senjata". Judul yang gagah berani. Melalui Supersemar 1966, Rizieq menilai bahwa Soeharto telah mengambil langkah tegas dalam membubarkan, melarang dan membasmi PKI hingga ke akar-akarnya.

Hal itu, kata Rizieq lagi, dilakukan Soeharto tanpa kompromi. Karena itu, Rizieq pun meminta seluruh umat Islam yang hadir di acara itu untuk siap angkat senjata bila ada kemunculan PKI. "Kalau saat ini PKI coba-coba bangkit kembali, siap lawan PKI? Siap angkat senjata? Siap bela agama? Siap bela NKRI?" (tempo.co,13/3/2017)

Tentu saja kemunculan Riziek di acara itu, terlebih sebagai penceramah, memang cukup menarik. Sejak kedatangan Raja Salman, dia tak begitu terdengar kabarnya terkecuali berita tentang sakitnya. Bahkan ketika Ahok disalami Raja Salman pun tak ada komentar darinya. Riziek seperti menghilang untuk sementara meski ada juga rumor tentang upaya bertemu Sang Raja di Bali tetapi terbukti bohong.

Selain Riziek, para tokoh yang hadir adalah Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Ustadz Arifin Ilham, dan Cagub DKI Anies Baswedan. Djarot wagub DKI juga datang sebagai tamu undangan, sayangnya "dikuyo-kuyo" saat berada di Masjid At Tin oleh jamaah ormas, sehingga membuat Titiek Soeharto selaku pengundang dan tuan rumah harus meminta maaf.

Djarot memang bisa disebut "orang asing" dalam komunitas yang selama ini dikenal sebagai pendukung Anies Baswedan itu. Sebut saja Riziek, Gerindra, PKS, juga Tommy dan Titiek yang sudah jelas mendukung Anies. Tetapi, Djarot datang karena diundang dan sebagai tamu sudah selayaknya dimulyakan dalam ajaran Islam. Terlebih lagi acara itu berada di masjid, yang tentunya bernilai sakral.

Tetapi, bukan masalah itu yang hendak dibahas kali ini. Tetapi hadirnya beberapa tokoh dalam acara itu seperti mengkonfirmasi berita yang berkembang di luar, bahwa memang ada hubungan antara Riziek, Tommy, tentu saja Anies dan partai pendukungnya. Pertemuan itu seperti penegasan bahwa benar Tommy memang mendukung Anies, bahwa benar Tommy dekat dengan Riziek.

Bahwa benar, Gerindra juga PKS ternyata memang menjalin chemystri dengan keluarga Cendana untuk memenangkan jagoan mereka Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta. Bahwa benar, Anies memang sudah akrab dengan Riziek dan FPI-nya. Bahwa benar, Ustadz Arifin Ilham memang sudah lekat dengan urusan politik dan tidak murni mengajak ummat untuk berdzikir.

Eh, tapi itu topik terlalu berat. Tulisan ini kan mengulas yang ringan-ringan saja, seperti Riziek yang mengajak angkat senjata. Artinya, dengan ceramahnya itu Riziek bisa dianggap telah pulih, tidak sakit lagi, karena sudah bisa mengajak masyarakat angkat senjata jika PKI muncul lagi. Ini jelas topik yang ringan.

Namun entah mengapa, ketika membaca berita itu, saya lantas teringat Firza Husein tersangka aksi makar itu. Nama Firza Husein tiba-tiba saja muncul di kepala. Entah bagaimana kabar Firza setelah penahanannnya ditangguhkan oleh Polri dalam kasus makar itu.

Wanita itu memang mengalami masalah cukup berat, ditahan polisi karena jadi tersangka makar, disomasi Tommy karena memakai namanya dalam Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, hingga kasus chat WA yang buat heboh karena dinilai porno itu. Tentunya juga termasuk munculnya kasus rekaman yang ada Kak Emma-nya itu.

Apakah ada juga yang teringat dengan Firza Husein, ya?

Mohammad Mustain

Salam-salaman.
Bacaan pendukung

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »