Logika Aneh Yang Mengatakan Jokowi Mempertahankan Ahok.



Mungkin inilah saatnya benyu menjadi juri yang baik untuk Ahoker dan Anieser. sori untuk Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan jika kata penyebutan Ahoker dan Anieser mengganggu Anda berdua, tapi inilah media sosial, jadi benyu harus ikut sedikit mengikuti gaya sosial, benyu hanya ikut sedikit, sedikit saja mengikuti kata, bukan Hoaxnya, kontradiksi dan keseberangan pendapat antara kedua pendukung pastilah ada, apalagi mereka adalah pendukung-pendukung hebat yang benyu anggap pintar, ingat sobat, hanya benyu anggap, jadi belum tentu pintar. jangan GR dulu untuk kedua kubu. kepintaran, kecerdasan dan kemengertian hanya milik benyu saja, karena oh karena benyu selalu mendapat ranking 1 di sekolah hingga tingkat kuliah.huhahuha... this is not joke." jadi jika Anda lebih pintar dari benyu, maka Anda orang pintar,Seriusss. huhahuha.. Begini sobat, ada sebuah ilustrasi, Pertarungan dua kandidat lebih seru ketimbang tiga atau empat kandidat, benyu mencontohkan sewaktu kelas 3 Sekolah Dasar (SD) ada pemilihan ketua kelas, benyu bertarung dengan Mike Reyssent, dan Prof Pebrianov. Benyu terlempar dari perolehan suara putaran pertama, Prof Pebrianov mendapat 39 suara dan Mike Reyssent mendapat 42 suara. dan benyu 7 suara, sungguh menyedihkan sobat, tapi itulah sebuah pertarungan. Apakah benyu mau berkoalisi dengan salah satu kandidat itu? y sobat,benyu akan berkoaliasi, namun benyu akan berkoalisi dengan calon yang di dukung oleh wali kelas. huhahuha...." Tentang polemik Ahok di sini jelas Mendagri "multitafsir" dalam memahami UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, dan multitafsir yang di lempar kepada MA juga tidak mendapat jawaban, (benyu ingin mengatakan semua cuci tangan terkait ahok dan tidak ada yang gentle).mengenai ini benyu sudah ulas, benyu menyebut jauh-jauh hari, bahwa sidang Ahok yang akan memakan waktu lama akan menjadi sebuah argumentasi yang tepat untuk PDIP (baca:Mendagri) tentang status aktif tidaknya Ahok sebagai Gubernur. Kompasianer Daniel HT menyebut segala sesuatu yang di lakukan oleh Mendagri disebut sebagai bentuk dukungan Jokowi terhadao Ahok. karena Mendagri terbukti tidak di copot oleh Presiden, dalam hal ini Tjahyo kumolo siap di copot sebagai dirinya jika salah tentang Ahok. apakah sesimple ini sobat.? Sikap Presiden Jokowi yang mendukung pengaktifan kembali Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta itu bukan hanya berdasarkan alasan hukum sebagaimana yang dikemukakan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, tetapi juga karena alasan politis.(Kompasianer Daniel HT) Tidak dapat dipungkiri bahwa kasus dugaan penistaan agama yang ditudingkan kepada Ahok sekarang jauh lebih banyak muatan politiknya daripada hukumnya, jadi wajar pula Presiden Jokowi menyikapinya secara politik pula.(Kompasianer Daniel HT) Daniel HT juga menambahkan terbukti Jokowi malah bersama-sama dengan Ahok mengunjungi proyek pembangunan Simpang susun dan MRT. dan ini juga salah bukti bentuk dukungan Jokowi sebagai Presiden Indonesia terhadap Gubernur Ahok. Benyu ingin mengatakan, apakah ada yang keliru dengan artikel Daniel HT? Pertama, secara tidak langsung Daniel HT mempertontonkan dukungan seorang Presiden terhadap terdakwa yang juga gubernur DKI Jakarta (Ahok) Yang kedua, Daniel HT mengatakan Presiden mengesampingkan aspek hukum, dan wajar lebih mengambil sisi aspek politis. Benyu sebut keliru sobat, mana ada Presiden Jokowi itu begitu, artikel ngawur dari Daniel HT yang menjustifikasi Jokowi mendukung Ahok itu sangat tidak tepat. Pisahkan posisi Jokowi sebagai Presiden yang harus blusukan dan meninjau semua proyek. hal ini biasa di lakukan oleh Jokowi, tidak hanya karena semata ahok sebagai gubernurnya. Tidak ada Presiden di seluruh dunia yang berkorban demi seorang gubernurnya lalu mengesampingkan aspek hukum, karena Presiden berkali-kali mengatakan "tidak akan mencampuri urusan hukum ahok,' yang menjadi pertanyaan adalah, di satu sisi Daniel HT mempersoalkan "penetapan Ahok sebagai tersangka kemudian menjadi terdakwa karena "tekanan massa.' dan saat ini mengatakan Mendagri dan Jokowi mendukung Ahok, seharusnya jika Daniel HT memegang kukuh argumentasinya, maka yang terjadi adalah "Jokowi tetap mendukung massa hingga saat ini. Itulah kontradiksi sebuah artikel yang di tulis oleh kompasianer Daniel HT, benyu masih bertanya-tanya.apakah Daniel HT benar-benar Ahoker? di awal paragraf benyu menyebut Ahoker dan Anieser, benyu juga akan sentil jika ada Anieser yang tidak ber logika dalam mengemukakan opininya. huhahuha..." Pisahkan jabatan Jokowi yang saat ini menjadi Presiden RI dengan hubungan lain, walaupun Jokowi adalah kader PDIP, tidak semudah itu kita menjustifikasi Jokowi adalah mendukung Ahok. satu catatan benyu, "tentu Jokowi tidak akan membuat blunder, karena jika ahok kalah hanya PDIP yang berhak menanggung malu. Segala tindakan menteri dalam kabinet tidak melulu dan tidak serta merta secara otomatis menjadi bagian dari representasi Presiden. Ingat itu sobat, Jokowi tidak mempertahankan Ahok dengan segala argumentasi aneh Daniel HT. tidak ada sikap itu dari Presiden Jokowi. Itu yang benyu lihat.     Salam dari benyu Si kura-kura baik,

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sibenyu/logika-aneh-yang-mengatakan-jokowi-mempertahankan-ahok_58b13f53147b616f0607203b

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »