Perjalanan sidang dari minggu ke minggu tentu sangat menguras energi Ahok. Disamping itu, dirinya juga harus memikirkan kampanye agar dirinya menjadi pemenang Pilgub DKI putaran dua.
baca juga:
MENGEJUTKAN....!!!! SIANG TADI USTAZ DARI CIREBON DATANG KEJAKARTA SIAP JADI SAKSI PAK AHOK SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN ALHASIL AGAR PAK AHOK BEBAS DARI SEGALA TUNTUTAN DARI HURU HARA ORANG YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB....!!!! MARI KITA DUKUNG DAN BERSAMA-SAMA KITA BERDOA SEMOGA SEMUANYA LANCAR DAN DIPERMUDAH....!!!! AMINJika Anies hanya memiliki satu target besar yaitu menjadi gubernur, Ahok memiliki dua target besar yang harus dicapai yaitu terbebas dari jeratan hukum isu pensitaan agama, serta menjadi gubernur DKI.
Melihat perbandingan ini saja sudah tidak sportif. Jika nantinya Anies memenangkan Pilkada, saya kira bukan prestasi yang patut dibanggakan karena lawannya sedang berada dalam kondisi yang tidak normal. Jika Ahok tidak terjerat isu penistaan agama, maka dirinya bisa fokus memikirkan kampanye. Dan banyak yang memperediksi, Ahok akan menang mutlak di putaran pertama jika tidak ada isu penistaan agama.
Namun sejatinya kubu Ahok tidak perlu risau. Menurut peneliti dari LSI, sidang Ahok yang ke-13 dan seterusnya akan menjadi media kampanye yang efektif serta tidak terkena aturan kampanye dari KPU. Ahok bisa tetap bisa berkampanye dengan melalui sidang meskipun dalam kondisi masa tenang dimana paslon tidak diperbolehkan lagi kampanye.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA), Adjie Alfaraby, menilai kasus yang membelit terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas penodaan agama, dapat menguntungkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Pasalnya, pada sidang Ahok yang ke XIII, telah memasuki tahap pemeriksaan saksi dari kubu Ahok dan bertepatan dengan dimulainya masa kampanye putaran kedua.
“Sidang akan menguntungkan Ahok kalau makin banyak bukti Ahok tidak menista agama. Karena kalau kita lihat dari data kalau persepsi mereka yang menilai ahok menista agama berkurang maka itu akan menguntungkan Ahok-Djarot,” kata Adjie, di Graha Rajawali, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2017).
Sidang Ahok yang terus berlanjut itu, menurut Adjie, tergantung pada intensitas pembuktian Ahok tidak bersalah di mata publik.
“Kemudian tergantung pemberitaan media dan antusias masyarakat mengikuti sidang itu,” kata Adjie.
Seperti diketahui persepsi mayoritas penduduk muslim sudah terbangun, bahwa Ahok menodakan agama.
“Mereka harus mengintensifkan bahwa Ahok-Djarot tidak menista agama. Berkurang memang tapi masih menjadi mayoritas.Tergantung proses penistaan agama, dan tergantung tim ahok djarot mengklarifikasi isu itu,” ujarnya.
Ahok kembali non-aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta, sehubungan dengan masa kampanye Pilkada DKI putaran kedua, mulai 7 Maret hingga 15 April 2017.
Ahok mengisi hari pertama kampanyenya dengan mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017) hari ini.
Saat ini, persidangan ke-13 itu telah berlangsung lebih dari satu jam, setelah dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Ahok tengah mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan oleh timnya, untuk meringankan dakwaan yang menjerat dia.
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/03/07/sidang-ahok-bisa-menguntungkan-di-putaran-kedua
Memang sangat logis apa yang dipaparkan oleh Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA), Adjie Alfaraby. Kedepannya media akan terus memberitakan tentang Ahok. Bahkan ketika selesai Pilkada, kemungkinan media masih memberitakan Ahok. Pasalnya, sosok Ahok menjadi daya pikat tersendiri bagi media agar semakin mendapat banyak pembaca. Ahok berhasil membuat dirinya semakin dikepoin oleh orang.hehe
Sidang ke-13 dan seterusnya memang beragenda pemaparan dari saksi-saksi yang didatangkan oleh kubu Ahok. Penjelasan yang dipaparkan oleh saksi tentu hal-hal yang positif dan meringankan Ahok. Berita-berita yang beredar di masyarakat tentang Ahok adalah hal-hal yang positif. Tidak ada lagi pemaparan dari saksi dari JPU yang sangat menjelek-jelekkan Ahok seperti pada sidang-sidang sebelumnya.
Apalagi jika nantinya saksi-saksi yang didatangkan oleh kubu Ahok adalah saksi yang mampu meyakinkan majlis hakim serta masyarakat bahwa Ahok tidak menistakan agama, saya memprediksi akan merubah secara signifikan peta dukungan untuk paslon masing-masing.
Meskipun menurut lembaga survey saat ini Anies lebih unggul, namun jika sidang akan semakin meringankan Ahok, tidak mustahil banyak suara yang berpindah ke Ahok. Fenomena “asal bukan Ahok” yang ditemukan oleh Median juga berpotensi hilang seiring berjalannya waktu.
Saat ini yang terpenting, bagaimana kubu Ahok harus mampu memanfaatkan sebaik mungkin sidang untuk alat kampanye. Dengan cara mendatangkan saksi-saksi yang kredibel serta mampu mementahkan argument dari saksi-saksi sebelumnya yang didatangkan oleh JPU.
Mungkin seperti itu…
sumber:http://www.tvonenews.gq/
Demikian semoga bermanfaat,teriama kasih.