Seperti terkena halilitar disiang bolong ketika saya mendapatkan kabar dari seorang teman bahwa….
Protokoler Pemprov DKI menerima surat dari Sesneg perihal undangan resmi dari Raja Salman kepada Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta untuk bertemu pada tanggal 2 Maret 2017 nanti. Dalam hati saya berkata, kalau berita ini benar, berarti ada keberpihakan waktu pada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Semuanya terjadi setelah Ahok resmi menerima kembali jabatan Gubernur yang selama 4 bulan dipegang oleh seorang Plt Gubernur pada tanggal 11 Februari 2017 lalu. Selama Plt Gubernur memegang tampuk Pemprov DKI, tidak ada satu pun kejadian penting yang terjadi kecuali penyusunan APBD yang memang sudah dijadwalkan.
Kedatangan Raja Salman ditengah goncang gancing isu penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta adalah satu dari rencana Tuhan Yang Maha Kuasa. Duta Besar RI untuk Saudi Arab dan Organisasi Kerjasama Islam atau OKI, Agus Mahfud Abegebriel, pada wawancaranya di TV ONE mengatakan bahwa pihak Kerajaan mengusulkan 3 tanggal untuk kunjungannya ke Indonesia dan mereka memilih untuk datang pada tanggal 1 Maret 2017 setelah kunjungannya ke Malaysia selesai dan akan dilanjutkan ke Jepang.
Bapak Agus Mahfud Abegebriel menerima secara langsung konfirmasi dan kepastian kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada awal Maret 2017 lengkap dengan susunan agendanya. Rancangan rencana kunjungan Raja Arab Saudi ini dilakukan sejak bulan Mei 2016. Hati Duta Besar kita sangat berbunga-bunga ketika menerima surat jawaban berkop warna hijau dari Raja Salman kepada Presiden Jokowi. Surat itu diawali tulisan “ila fakhamatil akh al-aziz Joko Widodo”, yang artinya “kepada yang mulia sahabat yang agung Joko Widodo”.
Saya yakin Raja Salman seorang yang sangat beretika. Dia akan sangat sadar bahwa setiap komentarnya terhadap perpolitikan suatu negara Islam atau negara dengan mayoritas penduduk Muslim akan mempengaruhi perkembangan dan perubahan mata angin perpolitikan negara yang bersangkutan.
Saya hanya memetakan agenda kunjungan beliau ke negara-negara Asia.
Beliau memulai kunjungannya ke Negeri Jiran Malaysia, lalu ke Indonesia, berlanjut ke Brunai Darussalam, lalu ke Jepang, singgah di Negeri Tirai Bambu, berlanjut ke Kepulauan Maldives dan berakhir di Jordania. Rangkaian kunjungan tersebut adalah until beret dungeon para Pemimpin Negara until membicarakan hubungan kerjasama bilateral mengenai common issues yang tread back secara regional maupun internasional.
Namun dari sekian banyak kunjungan, masa tinggal di Indonesia adalah yang paling lama, yaitu 9 hari mulai dari tanggal 1 Maret sampai dengan 9 Maret. Beliau dan rombongan akan menyempatkan diri untuk berlibur di Bali.
Sumber : seword