LIPUTAN PAGI! Jutaan Rakyat Jakarta Menangis Haru Melihat Tindakan Pak Ahok Ini!!! Wahai Para Pembenci Ahok Lihat Apa Yang Dilakukan Pak Ahok?? Masihkah Engkau Memfitnah dan Menghina Ia, Kalian Sungguh Kejam!!!

Publik juga media bertanya-tanya, mengapa Ahok pada putaran ke-2 ini sangat “senyap” kampanyenya? Terlebih, Sandiaga Uno berseloroh ringan tanpa dosa “mungkin ketemuan sama pengusaha”. Ahok tetap diam dalam senyapnya kampanye putaran ke-2 ini. Ia tidak menghiraukan ledekan Sandi yang sebenarnya berbalik ke dirinya.


Apa sih kiat Ahok di putaran kedua ini? Kenapa Ahok begitu senyap dari kabar berita media? Walau sebenarnya, bebrapa waktu kampanye ini, media yaitu semuanya. Media yaitu fasilitas untuk membuat kepercayaan umum. Namun, yang Ahok lakukan malah menunjukkan hal sebaliknya.

Apakah Ahok telah pasrah untuk kalah?

Rudi Valinka alias pemilik akun @kurawa, yang sudah menulis satu buku fenomenal “A Man Called Ahok” memaparkan satu rahasia dari kiat Ahok di putaran ke-2 ini. Kiat rahasia ini memanglah termasuk aneh. Bahkan juga bisa disebut satu anomali selama pesta demokrasi negeri ini. Kenapa?

Strategi atau jurus terakhir yang Ahok mengeluarkan di putaran ke-2 ini adalah saran yang selalu orang tuanya berikan pada Ahok. Serta saran ini termasuk aneh dalam pandangan tradisi politik yang mapan. Sebab, saran yang bapak Ahok berikan, bisa disebutkan mustahil dilakukan oleh Anies-Sandi.

Ahok sejak kecil di ajarkan oleh orang tuanya untuk membiasakan diri mengunjungi orang yang sakit atau orang yang kesulitan. Kata ayahnya, doa mereka mujarab. Hingga, Ahok bisa berdiri sampai saat ini, tetaplah teguh pada keputusannya, makin digoyang makin terkenal, itu semua yaitu tabungan doa yang dahulu ia kumpulkan.

Pada putaran ke-2, berikut yang Ahok gunakan. Jurus terakhir warisan orang tuanya, yaitu mengunjungi warga DKI yang tengah sakit atau kesulitan. Tersebut mengapa kiat ini minim pemberitaan karena memang Ahok inginkan suasana yang lebih tenang tanpa gaduhnya media-media yang meliput.

Ahok keliling ke beberapa rumah warga. Dicarinya orang yang tengah sakit serta kesulitan. Diperlakukan seperti keluarga sendiri. Empatinya telah terbentuk dari dahulu. Ketulusannya tergariskan dari air mukanya. Ia tak dapat sembunyikan perhatiannya yang besar pada warganya.

Ahok mengunjungi ayah ini yang tengah terbaring sakit. Cobalah saksikan gesture Ahok serta ayah ini. Ahok tak dapat sembunyikan rasa simpatinya yang besar. Terlebih mengatakan, “Pak Anies telah menjenguk belum? ” Ketulusan takkan pernah menjatuhkan orang lain. Ketulusan adalah usaha yang menihilkan balasan.

Ahok selalu blusukan masuk gang-gang sempit tanpa ada sorotan kamera wartawan. Ditemuinya beberapa orang tua yang tidak dapat lagi jalan. Memberi mereka kursi roda. Begitu sukanya warga yang sakit itu waktu seseorang pelayan rakyat menyambangi mereka. Mendengar keluh kesah mereka. Memperlakukan mereka dengan kasih yang paling tulus. Serta berupaya meringankan beban sakit mereka.



Ketulusan Ahok ini dikira hina oleh banyak orang yang ngakunya paling beragama. Waktu (Almarhumah) Nenek Hindun memperoleh kursi roda dari Ahok, lalu ia dituduh pendukung penista. Waktu ia wafat, mereka tidak ingin menshalatkannya. Orang-orang ini telah mati akal serta nuraninya. Untuk Pilkada sebentar, bisa-bisanya mereka memutus jalinan yang telah berpuluh-puluh th. tersambung.

Mereka tidak ikhlas orang yang telah sulit dibantu serta memperoleh kebahagiaan di hari-hari akhir hidupnya. Lebih baik orang tersebut menderita yang utama jangan pilih penista. Berikut Pilkada paling menyesatkan dalam sejarah demokrasi negeri kita.

Selain membesuk orang sakit, Ahok juga meluangkan diri lihat segera sebagian rumah warga yang memprihatinkan. Dari sinilah satu narasi unik mengenai masa depan Jakarta yang lebih cerah berawal.

Ahok melihat beberapa warga yang memiliki rumah tidak layak. Atapnya bocor, dindingnya rusak, pokoknya keadaannya begitu memprihatinkan. Dari situlah ia memikirkan untuk menciptakan satu pasukan baru lagi untuk warga DKI Jakarta, yaitu Pasukan Merah.

Ahok berjanji bila ia dipilih lagi. Ia bakal membuat Pasukan Merah ini yang kerjanya melakukan perbaikan beberapa tempat tinggal warga yang telah tak layak.

Dengan inspirasi membuat Pasukan Merah ini, sesungguhnya menepis hingar bingar dari lapak samping yang meneror warga kalau Ahok bakal menggusur ratusan pemukiman. Ahok bukanlah menggusur, namun merelokasi orang-orang yang tinggal di bantaran sungai. Untuk orang-orang yg tidak tinggal di bantaran sungai, Pasukan Merah bakal mengurus rumah mereka.

Dari semua cerita ini, apa yang Ahok bisa? Pasti bukanlah kabar berita media yang dapat menambah elektabilitasnya. Namun, yang Ahok bisa yaitu “DOA”. Doa dari orang-orang yang sakit serta kesusahan. Bukankah doa orang-orang itu makbul?

Apa yang Ahok kerjakan takkan pernah dapat ditiru oleh lawannya. Kenapa? Karena yang Ahok lakukan memang benar-benar tulus. Di mana ketulusan tak dapat dilakukan oleh mereka yang tengah mengeluh permasalahan dana kampanye.

Demikianlah bocoran dari Bang @kurawa. Saat ia bikin kultwit ini, ia juga takut bila Ahok geram membongkar rahasianya ini. Namun, bukankah “nikmat Tuhan” mesti dikabarkan? Sesuai dengan ayat “Wa amma bini’mati rabbika fahaddits”.

SUMBER

Baca Juga>>> Disini

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »