Saksi-saksi Ahok
baca juga:
Kabar Terbaru...Live Dari Tv One Pukul 20.15 Malam tadi!!! Dukungan Untuk Ahok Terus Mengalir Golkar Akbar Tandjung di kantor DPP Golkar Meresmikan Dukungan Untuk Ahok !! Semoga terlaksana MMIIINNNNN!!!!!
Takjub Atas Prestasi Ahok, Raja Salman Akan Membawanya Ke Arab Saudi Jika Tidak Terpilih Jadi Gubernur DKI Lagi,SETUJUKAH...!!!!Setelah bertubi-tubi mendengarkan kesaksian dari pihak jaksa penuntut umum di beberapa persidangan sebelumnya, ini pertama kalinya kesempatan bagi tim pengacara Pak Ahok untuk meringkankan tuduhan “penista agama” kepada Pak Ahok.
Pengacara Ahok, Humprey Djemat, mengatakan ada tiga saksi yang akan hadir dalam sidang tersebut. Ketiga saksi sidang Ahok itu adalah politikus Golkar Bambang Waluyo Djojohadikoesoemo, kakak angkat Ahok yakni Analta Amier, dan Wakil Rektor Universitas Darma Persada Jakarta Eko Cahyono.
Prediksi-prediksi pun muncul dari berbagai pihak. Baik dari pihak bumi datar maupun pihak Pak Ahok. Sebelumnya kita mengetahui bahwa saksi-saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum terlihat beberapa ada yang tidak profesional, bahkan tidak bisa menulis Pizza Hut dengan benar. Bahkan ketika dipertanyakan oleh pengacara, ia menuding polisi yang salah.
Ada juga yang merasa bahwa Islam sesempit pemikirannya sehingga mengatakan “seluruh umat tersakiti”. Saksi yang sakit pun dihadirkan di persidangan minggu lalu. Tebak-tebak siapa dia? Dia adalah “Bukan Rizieq”. Mengapa bukan Rizieq? Karena Rizieq yang asli tidak pernah mengakui bahwa dirinya yang ada di video mata uang Republik Indonesia yang ada palu aritnya!
Saksi-saksi dari jaksa penuntut umum kebanyakan tidak kredibel, saya ulangi, kebanyakan. Tidak semuanya noob, ada saksi-saksi ahli yang cukup netral di dalam menyampaikan keberatannya. Sekarang giliran pihak Pak Ahok yang memulai pembelaannya dengan saksi-saksi ahli. Diprediksi Ahok akan melakukan rebound pada persidangan kali ini.
Lucu sekali, persidangan muncul di hari pertama kampanyenya. Tentu Ahok pada kondisi ini sangat diuntungkan. Baik dengan “sengaja” atau “tidak sengaja”, memulai kampanye dengan elegan di persidangan. Saksi-saksi ahli pihak Ahok tentu mudah untuk mematahkan saksi-saksi “aneh” yang dimunculkan oleh JPU (jaksa penuntut umum) dengan argumen-argumen yang rasional, taktis, dan persuasif.
Agenda kampanye hari pertama: Persidangan.
Sidang yang dimulai di hari pertama kampanye untuk putaran kedua, merupakan sebuah momentum yang harus digunakan dengan tepat oleh Ahok dan tim. Sidang ini juga dapat menjadi sebuah tamparan keras bagi toko sebelah dan KPU. Alih-alih ingin memenangkan satu pihak, justru merekalah yang akan ketar-ketir sendiri.
Media mainstream tahu mana yang penting..
Media massa mainstream tentu lebih tertarik untuk meliput pemberitaan sidang Ahok, ketimbang OK OCE yang tidak jelas, rumah DP yang inkonsisten seperti pencetusnya, dan kegiatan-kegiatan tidak jelas lainnya yang dilakukan oleh tim Anies Sandi. Kita tentu percaya bahwa akan lebih banyak orang yang mencari sosok Pak Ahok ketimbang Anies. Jadi jangan heran jika masih banyak warga Jakarta lebih berharap kepada Pak Ahok. Kepuasan penduduk DKI meningkat, namun mengapa masih banyak yang tidak mau memilih Pak Ahok.
Kita harus dukung penggiringan opini publik ke arah yang benar. Jangan sampai seperti Anies yang menganggap KompasTV menggiring opini publik ke arah yang salah.
Paradigma yang perlu diubah…
Mungkin masyarakat Jakarta perlu dilepaskan dari paradigma “pemimpin harus seiman”. Ini menjadi cengkeraman yang sulit dilepaskan. Apalagi warga-warga yang masih polos dan lugu, sehingga kalimat-kalimat yang diutarakan pemimpin agamanya, mentah-mentah didengar.
Jadi melalui persidangan kali ini, diharapkan Ahok dapat melakukan rebound dan kembalikan paradigma yang salah dari warga Jakarta mengenai sosok pemimpin yang “harus seagama”. Ini harus menjadi perhatian dari Ahok dan tim di dalam persidangan kali ini. Pandangan sempit ini harus dibuka lebar-lebar agar mata warga dapat melihat dengan lebih benar.
Harapan kita bersama
Jangan sampai persidangan kali ini membuat Ahok dan tim justru menelan kekalahan. Jika mereka dapat memainkan peranannya di dalam percaturan hukum Indonesia, tentu ini menjadi sebuah momentum yang tepat untuk menghajar seluruh kesalahan-kesalahan berpikir masyarakat selama ini yang diakibatkan oleh pemuka-pemuka agama yang juga bermain di dalam politik. Salam d
Mungkin masyarakat Jakarta perlu dilepaskan dari paradigma “pemimpin harus seiman”. Ini menjadi cengkeraman yang sulit dilepaskan. Apalagi warga-warga yang masih polos dan lugu, sehingga kalimat-kalimat yang diutarakan pemimpin agamanya, mentah-mentah didengar.
Jadi melalui persidangan kali ini, diharapkan Ahok dapat melakukan rebound dan kembalikan paradigma yang salah dari warga Jakarta mengenai sosok pemimpin yang “harus seagama”. Ini harus menjadi perhatian dari Ahok dan tim di dalam persidangan kali ini. Pandangan sempit ini harus dibuka lebar-lebar agar mata warga dapat melihat dengan lebih benar.
Harapan kita bersama
Jangan sampai persidangan kali ini membuat Ahok dan tim justru menelan kekalahan. Jika mereka dapat memainkan peranannya di dalam percaturan hukum Indonesia, tentu ini menjadi sebuah momentum yang tepat untuk menghajar seluruh kesalahan-kesalahan berpikir masyarakat selama ini yang diakibatkan oleh pemuka-pemuka agama yang juga bermain di dalam politik. Salam dua jari!
Betul kan yang saya katakan?
sumber : http://www.okezonenews.tk/
Demikian semoga bermanfaat,terima kasih.