Cerita Awal Mula Pramuka di Tangerang Makan di Atas Tanah

Kegiatan pramuka makan di atas tanah
Kegiatan pramuka makan di atas tanah. (Twitter @adhydault)
Kejadian anggota Pramuka makan di atas tanah yang viral di media sosial diketahui terjadi di Tangerang. Begini awal mula kejadian tersebut. Wajid Nuad, Humas dari Kwarda Banten menjelaskan, kejadian itu terjadi saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota Baru Saka Wira Kartika di Kronjo pada tanggal 17-19 Maret 2017 lalu.

Saat ada jeda makan siang, para anggota Pramuka diminta untuk makan siang bersama di luar tenda. Namun ternyata ada sejumlah anggota yang diam-diam makan di dalam tenda.

"Makanan di tenda belum selesai itu akhirnya dikumpulin sama panitia Kakak pembina. Digelar di lapangan itu," kata Wajid Nuad, Minggu (26/3/2017), seperti diberitakan Detikcom.

Wajid mengatakan sanksi itu dilakukan sebagai bentuk hukuman yang diberikan kepada peserta yang tidak kompak karena pelanggaran disiplin jam Ishoma yang tidak sesuai jadwal. Makanan yang disajikan di lapangan hanya sebagian kecil dan tidak dimakan kecuali yang sudah disiapkan di tenda.

"Menurut teman-teman (Kwarcab) di Tangerang itu nggak dimakan. Itu semacam dikasih sanksi waktu makan di waktu Ishoma itu," kata Wajid.


Meski itu merupakan sanksi, Wajid tetap tidak membenarkannya. Menurut Wajid, Kwarda Banten sendiri tidak membenarkan dengan adanya sanksi makan di atas tanah.

Kwarda Banten meminta kepada Kwarcab Tangerang agar melakukan pembinaan lebih lanjut kepada pembina pelaksana kegiatan.

"Melalui Kwarcab Tangerang, agar yang melakukan itu semacam dievalusi dalam pembinaan selanjutnya agar mengikuti pembinaan lanjutan," tutur Wajid.

Foto mengenai kejadian ini lantas viral di media sosial. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Ahdyaksa Dault mengecam keras kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu tidak mencerminkan aktivitas dan nilai-nilai Pramuka.


Pembina Pramuka Kwaran Kronjo Minta Maaf

Pembina Pramuka Kwaran Kronjo, Kabupaten Tangerang, minta maaf atas foto anak-anak Pramuka yang makan di atas tanah tanpa alas. Pembina yang bernama Sulaiman itu berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut lagi.

Permintaan itu disampaikan Sulaiman lewat video yang dikirim dari Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault, Minggu (26/3/2017). Sulaiman yang merupakan Pamong Saka Wirakartika Kwartir Kecamatan Kronjo, saat kejadian bertindak sebagai kakak pembina.

"Menyampaikan permohonan maaf kepada Kak Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan seluruh anggota Pramuka atas kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan proses pembinaan anggota Saka Wira Kartika tanggal 17-19 Maret 2017," ujar Sulaiman, dalam videonya.

Permintaan maaf ini disampaikan Sulaiman didampingi Masduki sebagai ketua Kwarda Provinsi Banten, Dadang Sudrajat dari Sekretaris Kwarcab Kabupaten Tangerang dan Ketua Kwarran Kecamatan Kronjo.

Berikut permintaan maaf Sulaiman selengkapnya:

Assalamualaikum WR WB, saya Sulaiman sebagai pamong saka wira kartika kwartir ranting Kecamatan kronjo, kwartir cabang Kabupaten Tangerang, Banten menyampaikan permohonan maaf kepada kak kwartir nasional gerakan Pramuka dan seluruh anggota Pramuka atas kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan proses pembinaan anggota saka wira kartika tanggal 17-19 maret 2017. Kami tidak akan mengulanginya kembali, terima kasih, salam Pramuka.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »