Anies meminta agar seluruh relawan tak membuat spanduk bernada ancaman yang justru akan semakin meresahkan masyarakat di Ibu Kota.
"Saya sampaikan bahwa meskipun parpol pengusung dan tim kampanye dan relawan tidak pernah membuat spanduk ancaman," kata Anies saat menghadiri Peringatan ke-51 Supersemar dan haul Presiden ke-2 Indonesia Soeharto yang digelar di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Sabtu 11 Maret 2017.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Joko Widodo (Jokowi) itu menegaskan kepada relawan dan timsesnya untuk tidak memboikot jenazah untuk disalatkan lantaran mendukung salah satu calon gubernur.
"Relawan Anies, warga, tokoh dan ulama untuk turun tangan langsung membantu apabila ada kesulitan mengurus jenazah untuk tiap warga yang membutuhkan," tuturnya.
Selanjutnya, Anies menyerukan kepada semua pihak agar menghentikan segala bentuk ancaman kepada warga apalagi ancaman yang mengeksploitasi kemiskinan warga. "Dengan ancaman penghentian program bantuan untuk rakyat bila petahana tidak dipilih lagi. Ancaman itu dapat memicu keresahan dan dapat memancing reaksi kemarahan," ujarnya.
Menurut Anies, semua pihak bisa tersadar usai pemilihan putaran kedua pada Rabu 19 April 2017 masih ada kehidupan selanjutnya yang mesti dijalani. "Insya Allah dan masih ada hubungan persahabatan dan kerjasama. Mari kita jaga suasana baik dan saling menghormati," pungkasnya.
(okezone)