Mahfud MD Sindir Aksi GP Ansor Bubarkan Pengajian Di Sidoarjo
Sepi Pemberitaan, Siang ini Ratusan Kader GP Ansor Geruduk Posko Pemenangan Ahok-Djarot
GP Ansor Minta Tim Cyber Ahok Berhenti Serang Ma'ruf Amin di Medsos
Umatuna.com, JAKARTA - Gerakan Pemuda (GP) Ansor menggelar diskusi keagamaan dengan tajuk "Kepemimpinan Nonmuslim dalam Pandangan Islam". GP Ansor menekankan yang terpenting dalam memilih pemimpin adalah kemaslahatan umat.
BERITA TERHEBOH PAGI INI...!!! JUMPA PERS SBY = Lepas Pertemuan Dengan Jokowi, Partai Demokrat Beserta Relawan Agus-Sylvi Resmi Kami Alihkan Dukunganya Ke Ahok-Djarot...
"Selamat Jalan Raja Salman, Semoga Bisa Cerita Hal Positif tentang bali,apalagi sampai memberikan saksi ahli terkait pak ahok tidak menistakan agama...!!! kami rekan rekan ahok mengucapkan banyak terima kasih atas pembelaanya....!!!!!
WOOWWW MANTAP..!!!!! .BERITA PAGI INI:GEGER, ANIES BASWEDAN MARAH BESAR KE SANDIAGA UNO DAN MINTA SUPAYA SANDIAGA UNO MUNDUR JADI CAWAGUB LANTARAN PT AETRA MILIK SANDIAGA UNO MALAH MENDUKUNG AHOK,DAN PRABOWO PUN MURKA,SEPANDAI PANDAI TUPAI MELOMPAT PASTI SANDIAGO ANIS AKN JATUH JUGA....LANJUTKAN PERJUANGAN DAN TEKADMU PAK AHOK KARENA MUSUH SUDAH BERBALIK ARAH...,BAGAIMNA PENDPAT TEMAN SETIA AHOK...!!!!!
Raja Salman Akhirnya Memberi Kesaksian Bahwa Kasus Ahok Murni Unsur Politik,dan tidak ada kaitan sedikitpun unsur untuk menistakan agama jadi pak ahok harus dibebaskan....!!!! setujukah...!!!Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Yaqut Cholil menyatakan kepemimpinan yang baik haruslah mewujudkan kemaslahatan umat. Oleh sebab itu, dia memandang pemimpin bukan sekedar dari latar belakang agama.
"Kepemimpinan yang kita anut itu pemimpin yang bisa memberikan maslahat kepada masyarakat, yang bisa memberi manfaat pada masyarakat. Kita nggak lihat latar belakang agama, suku dan seterusnya, tapi apakah pemimpin itu bisa memberi manfaat bagi masyarakat," kata Yaqut di Kantor PP GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (11/3).
Yaqut sendiri enggan mengomentari tentang tafsiran Almaidah ayat 51. Menurutnya hal itu adalah urusan dari para ahli tafsir.
"Kalau Almaidah, perdebatan soal tafsir itu panjang. Tafsir itu ada banyak metodenya, kita serahka kepada orang dan kelompok orang yang punya otoritas. Jangan semua orang merasa berhak menfasirkan Alquran, apa lagi cuma bermodal terjemahan dari Kemenag," ungkapnya.
Dia pun menyayangkan adanya upaya politisasi terhadap agama Islam. Menurutnya penggunaan agama dalam politik cenderung dipilah-pilah dan hanya menggunakan kaidah yang dianggap menguntungkan.
"Kami ambil sikap bukan untuk memenangkan salah satu calon tapi bagaimana meminimalisir usaha-usaha untuk mempolitisasi Islam. Tentu saja ketika Islam dibawa ke ranah politik yang digunakan hanya kaidah-kaidah yang dianggap meguntungkan saja," jelas Yaqut. (prs/rmol)
Sumber:http://www.umatuna.com/
Demikian semoga bermanfaat,terima kasih.