Vokalis grup band Nidji Giring Ganesha merupakan satu di antara para pendukung pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.
Lantaran terbuka akan pilihan politiknya tersebut, Giring Ganesha mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan.
Di media sosial, aku Giring Ganesha, dirinya kerap didoakan masuk neraka oleh netizen yang berbeda pilihan politik dengannya.
Hanya saja, Giring Ganesha tak terlalu mempermasalahkan hal itu dan memilih untuk berlaku biasa saja.
"Saya, setiap hari, di media sosial itu dibilangin suruh masuk neraka. Tapi, saya biasa aja. Kalau orang benar, kan doakan yang baik. Nah, ini masa doanya supaya masuk neraka?" ujarnya kepada Tribunnews ketika dihubungi melalui telepon, Selasa (14/3/2017).
Selain itu, Giring Nidji juga mengaku mendapat pesan panjang melalui aplikasi berbalas pesan dari seseorang yang tak dikenalnya.
Seseorang tersebut mengungkit hadirnya Giring Ganesha dalam tahlilan tujuh hari meninggalnya Hindun, warga Jalan Karet Raya II, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).
Seperti diketahui, jenazah Hindun diisukan ditolak untuk disalatkan di rumah ibadah terdekat lantaran saat masih hidup ia memilih pasangan calon Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama.
"Saya tadi pagi di-WhatsApp panjang banget sama orang yang saya nggak kenal, 'Ini siape lagi?' tentang, 'Ngapain lo jenazah orang yang blabla...' Sampai bingung, ini benar, nih? Kok, manusia kayak begini amat?" ucapnya.
Hal-hal yang dialaminya itu pun membuat Giring Ganesha heran akan dampak perbedaan pendapat yang ternyata sampai sejauh itu.
"Bagi saya, ini kan cuma masalah perbedaan pendapat. Tapi, kok, dampaknya sampai kayak begitu," ujarnya.
Kendati mengalami hal-hal tak menyenangkan tersebut, Giring Ganesha mengaku tak lantas menyesal menjadi pendukung Ahok.
"Ya, nggaklah. Nggak pernah menyesal (dukung Ahok)," pungkasnya.